Senin, 27 November 2023

085624371576,konveksi kaos murah tapi ga murahan,konveksi kaos polos premium di karawang

  Hallo gays!!!

lagi nyari kaos?

Kaos polos sekarang ini juga bukan hanya digunakan sebagai pakaian biasa tapi juga dijadikan salah satu trend fashion. Kaos polos juga memiliki variasi warna yang banyak dan juga model yang berbeda beda.

Namun, kalian tau enggak sejarah kaos polo ini kaya gimana? Kira – kira awal mula ada kaos polo kaya gimana, ya? Kalian penasaran nggak bahan apa yang biasa dipakai kaos polo? Nah, buat mengurangi rasa penasaran kalian, langsung aja simak artikelnya ya!

SEJARAH KAOS POLOS

Sejarah Polos Shirt – Kaos Polos atau Kaos Wangki – Kaos polos (polos shirt) atau juga dikenal dengan kaos wangki (wangky) pada awalnya digunakan sebagai kaos golf dan kaos untuk tenis. Kaos polos atau kaos wangki adalah bentuk kaos dengan kerah dan sebuah 

plaket yang biasanya terdapat dua atau tiga buah kancing, serta tambahan satu saku sebagai opsi lainnya.

Kaos polos biasanya terbuat dari bahan kain rajutan atau bahan kain kaos (bukan kain tenun atau woven), biasanya dibuat dari bahan kain katun combed atau bahan kain lakos (lacoste). Di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kaos wangki yang identik terbuat dari bahan kain lakos.

Pada abad ke 19 dan awal abad 20 pemain tenis memakai kaos tenis yang terdiri dari kaos putih lengan panjang dengan kancing di bagian atas, dikenakan dengan kedua bagian lengan digulung, memakai celana flanel dan dasi. 

Bentuk pakaian ini menimbulkan masalah dalam hal kemudahan dan kenyamanan bermain.

René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos

putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique).

Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.

Pada tahun 1933 setelah Lacoste pensiun dari tenis profesional, Lacoste bekerja sama dengan temannya André Gillier, seorang merchandiser pakaian, untuk memasarkan pakaian desainnya tersebut di Eropa dan Amerika Utara.

Mereka bersama-sama membentuk perusahaan kamisol Lacoste dan mulai menjual baju desain mereka, termasuk kaos dengan logo kecil bergambar buaya dengan bordir di dada kiri. Anda tentu tau merknya kan?

Seperti pakaian tenis pada awalnya, pakaian olahraga polos pun dirasakan bermasalah dengan ketidaknyamanan di lapangan, dan ketika pemain polo menyadari penemuan Lacoste di tahun 1930-an, maka mereka mengadopsi desain pakaian tersebut untuk digunakan dalam olahraga polos.

Pada tahun 1920, Lewis Lacey seorang Kanada yang lahir tahun 1887 dari orang tua Inggris di Montreal Quebec, yaitu seorang pedagang kelontong dan juga seorang pemain polos, mulai memproduksi pakaian dengan logo seorang pemain polos, desain ini berasal dari Hurlingham Polos Club dekat Buenos Aires.

Dan pada tahun 1972, Ralph Lauren yang termasuk bagian penting dari sejarahnya “polos shirt” merupakan bagian penting dari perjalanan model pakaian yang populer sampai saat ini yang disebut dengan nama kaos Polo, karena mungkin Ralph Lauren yang membantu lebih populer secara luas.

Begitulah sejarah kaos polos yang meskipun secara fakta bahwa olahraga tenis yang lebih dulu menggunakannya sebelum olahraga polos melakukan. Dari sini juga kita tahu sejarah bahan kain lacoste (lakos) yang identik digunakan untuk kaos polos (kais wangki) atau kaos kerah.

Bahan kain lacoste memiliki permukaan yang bolong-bolong kecil (rajutannya). Kain lacoste sendiri memiliki harga yang relatif mahal jika dibandingkan bahan kaos lainnya. Bahan kain lacoste biasanya dipadukan dengan bordiran bukan sablon jika dibuat baju atau kaos polos.

Dilihat dari bahan pembuatannya, kain lacoste terbagi menjadi lacoste PE, lacoste pique, lacoste cvc dan lacoste cotton (lakos katun).



085624371576,konveksi kaos jumbo bahan pe banyak pilihan warna,konveksi kaos jumbo bahan pe nyaman dipakai

  Hallo gays!!!

lagi nyari kaos?

Kaos polos sekarang ini juga bukan hanya digunakan sebagai pakaian biasa tapi juga dijadikan salah satu trend fashion. Kaos polos juga memiliki variasi warna yang banyak dan juga model yang berbeda beda.

Namun, kalian tau enggak sejarah kaos polo ini kaya gimana? Kira – kira awal mula ada kaos polo kaya gimana, ya? Kalian penasaran nggak bahan apa yang biasa dipakai kaos polo? Nah, buat mengurangi rasa penasaran kalian, langsung aja simak artikelnya ya!

SEJARAH KAOS POLOS

Sejarah Polos Shirt – Kaos Polos atau Kaos Wangki – Kaos polos (polos shirt) atau juga dikenal dengan kaos wangki (wangky) pada awalnya digunakan sebagai kaos golf dan kaos untuk tenis. Kaos polos atau kaos wangki adalah bentuk kaos dengan kerah dan sebuah 

plaket yang biasanya terdapat dua atau tiga buah kancing, serta tambahan satu saku sebagai opsi lainnya.

Kaos polos biasanya terbuat dari bahan kain rajutan atau bahan kain kaos (bukan kain tenun atau woven), biasanya dibuat dari bahan kain katun combed atau bahan kain lakos (lacoste). Di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kaos wangki yang identik terbuat dari bahan kain lakos.

Pada abad ke 19 dan awal abad 20 pemain tenis memakai kaos tenis yang terdiri dari kaos putih lengan panjang dengan kancing di bagian atas, dikenakan dengan kedua bagian lengan digulung, memakai celana flanel dan dasi. 

Bentuk pakaian ini menimbulkan masalah dalam hal kemudahan dan kenyamanan bermain.

René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos

putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique).

Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.

Pada tahun 1933 setelah Lacoste pensiun dari tenis profesional, Lacoste bekerja sama dengan temannya André Gillier, seorang merchandiser pakaian, untuk memasarkan pakaian desainnya tersebut di Eropa dan Amerika Utara.

Mereka bersama-sama membentuk perusahaan kamisol Lacoste dan mulai menjual baju desain mereka, termasuk kaos dengan logo kecil bergambar buaya dengan bordir di dada kiri. Anda tentu tau merknya kan?

Seperti pakaian tenis pada awalnya, pakaian olahraga polos pun dirasakan bermasalah dengan ketidaknyamanan di lapangan, dan ketika pemain polo menyadari penemuan Lacoste di tahun 1930-an, maka mereka mengadopsi desain pakaian tersebut untuk digunakan dalam olahraga polos.

Pada tahun 1920, Lewis Lacey seorang Kanada yang lahir tahun 1887 dari orang tua Inggris di Montreal Quebec, yaitu seorang pedagang kelontong dan juga seorang pemain polos, mulai memproduksi pakaian dengan logo seorang pemain polos, desain ini berasal dari Hurlingham Polos Club dekat Buenos Aires.

Dan pada tahun 1972, Ralph Lauren yang termasuk bagian penting dari sejarahnya “polos shirt” merupakan bagian penting dari perjalanan model pakaian yang populer sampai saat ini yang disebut dengan nama kaos Polo, karena mungkin Ralph Lauren yang membantu lebih populer secara luas.

Begitulah sejarah kaos polos yang meskipun secara fakta bahwa olahraga tenis yang lebih dulu menggunakannya sebelum olahraga polos melakukan. Dari sini juga kita tahu sejarah bahan kain lacoste (lakos) yang identik digunakan untuk kaos polos (kais wangki) atau kaos kerah.

Bahan kain lacoste memiliki permukaan yang bolong-bolong kecil (rajutannya). Kain lacoste sendiri memiliki harga yang relatif mahal jika dibandingkan bahan kaos lainnya. Bahan kain lacoste biasanya dipadukan dengan bordiran bukan sablon jika dibuat baju atau kaos polos.

Dilihat dari bahan pembuatannya, kain lacoste terbagi menjadi lacoste PE, lacoste pique, lacoste cvc dan lacoste cotton (lakos katun).



085624371576,pembuatan kaos bahan pe premium di karawang,pembuatan kaos bahan pe propesional di karawang

  Hallo gays!!!

lagi nyari kaos?

Kaos polos sekarang ini juga bukan hanya digunakan sebagai pakaian biasa tapi juga dijadikan salah satu trend fashion. Kaos polos juga memiliki variasi warna yang banyak dan juga model yang berbeda beda.

Namun, kalian tau enggak sejarah kaos polo ini kaya gimana? Kira – kira awal mula ada kaos polo kaya gimana, ya? Kalian penasaran nggak bahan apa yang biasa dipakai kaos polo? Nah, buat mengurangi rasa penasaran kalian, langsung aja simak artikelnya ya!

SEJARAH KAOS POLOS

Sejarah Polos Shirt – Kaos Polos atau Kaos Wangki – Kaos polos (polos shirt) atau juga dikenal dengan kaos wangki (wangky) pada awalnya digunakan sebagai kaos golf dan kaos untuk tenis. Kaos polos atau kaos wangki adalah bentuk kaos dengan kerah dan sebuah 

plaket yang biasanya terdapat dua atau tiga buah kancing, serta tambahan satu saku sebagai opsi lainnya.

Kaos polos biasanya terbuat dari bahan kain rajutan atau bahan kain kaos (bukan kain tenun atau woven), biasanya dibuat dari bahan kain katun combed atau bahan kain lakos (lacoste). Di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kaos wangki yang identik terbuat dari bahan kain lakos.

Pada abad ke 19 dan awal abad 20 pemain tenis memakai kaos tenis yang terdiri dari kaos putih lengan panjang dengan kancing di bagian atas, dikenakan dengan kedua bagian lengan digulung, memakai celana flanel dan dasi. 

Bentuk pakaian ini menimbulkan masalah dalam hal kemudahan dan kenyamanan bermain.

René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos

putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique).

Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.

Pada tahun 1933 setelah Lacoste pensiun dari tenis profesional, Lacoste bekerja sama dengan temannya André Gillier, seorang merchandiser pakaian, untuk memasarkan pakaian desainnya tersebut di Eropa dan Amerika Utara.

Mereka bersama-sama membentuk perusahaan kamisol Lacoste dan mulai menjual baju desain mereka, termasuk kaos dengan logo kecil bergambar buaya dengan bordir di dada kiri. Anda tentu tau merknya kan?

Seperti pakaian tenis pada awalnya, pakaian olahraga polos pun dirasakan bermasalah dengan ketidaknyamanan di lapangan, dan ketika pemain polo menyadari penemuan Lacoste di tahun 1930-an, maka mereka mengadopsi desain pakaian tersebut untuk digunakan dalam olahraga polos.

Pada tahun 1920, Lewis Lacey seorang Kanada yang lahir tahun 1887 dari orang tua Inggris di Montreal Quebec, yaitu seorang pedagang kelontong dan juga seorang pemain polos, mulai memproduksi pakaian dengan logo seorang pemain polos, desain ini berasal dari Hurlingham Polos Club dekat Buenos Aires.

Dan pada tahun 1972, Ralph Lauren yang termasuk bagian penting dari sejarahnya “polos shirt” merupakan bagian penting dari perjalanan model pakaian yang populer sampai saat ini yang disebut dengan nama kaos Polo, karena mungkin Ralph Lauren yang membantu lebih populer secara luas.

Begitulah sejarah kaos polos yang meskipun secara fakta bahwa olahraga tenis yang lebih dulu menggunakannya sebelum olahraga polos melakukan. Dari sini juga kita tahu sejarah bahan kain lacoste (lakos) yang identik digunakan untuk kaos polos (kais wangki) atau kaos kerah.

Bahan kain lacoste memiliki permukaan yang bolong-bolong kecil (rajutannya). Kain lacoste sendiri memiliki harga yang relatif mahal jika dibandingkan bahan kaos lainnya. Bahan kain lacoste biasanya dipadukan dengan bordiran bukan sablon jika dibuat baju atau kaos polos.

Dilihat dari bahan pembuatannya, kain lacoste terbagi menjadi lacoste PE, lacoste pique, lacoste cvc dan lacoste cotton (lakos katun).



,

085624371576,pembuatan kaos bahan pe nyaman dipakai,pembuatan kaos bahan pe ga bikin gerah

  Hallo gays!!!

lagi nyari kaos?

Kaos polos sekarang ini juga bukan hanya digunakan sebagai pakaian biasa tapi juga dijadikan salah satu trend fashion. Kaos polos juga memiliki variasi warna yang banyak dan juga model yang berbeda beda.

Namun, kalian tau enggak sejarah kaos polo ini kaya gimana? Kira – kira awal mula ada kaos polo kaya gimana, ya? Kalian penasaran nggak bahan apa yang biasa dipakai kaos polo? Nah, buat mengurangi rasa penasaran kalian, langsung aja simak artikelnya ya!

SEJARAH KAOS POLOS

Sejarah Polos Shirt – Kaos Polos atau Kaos Wangki – Kaos polos (polos shirt) atau juga dikenal dengan kaos wangki (wangky) pada awalnya digunakan sebagai kaos golf dan kaos untuk tenis. Kaos polos atau kaos wangki adalah bentuk kaos dengan kerah dan sebuah 

plaket yang biasanya terdapat dua atau tiga buah kancing, serta tambahan satu saku sebagai opsi lainnya.

Kaos polos biasanya terbuat dari bahan kain rajutan atau bahan kain kaos (bukan kain tenun atau woven), biasanya dibuat dari bahan kain katun combed atau bahan kain lakos (lacoste). Di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kaos wangki yang identik terbuat dari bahan kain lakos.

Pada abad ke 19 dan awal abad 20 pemain tenis memakai kaos tenis yang terdiri dari kaos putih lengan panjang dengan kancing di bagian atas, dikenakan dengan kedua bagian lengan digulung, memakai celana flanel dan dasi. 

Bentuk pakaian ini menimbulkan masalah dalam hal kemudahan dan kenyamanan bermain.

René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos

putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique).

Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.

Pada tahun 1933 setelah Lacoste pensiun dari tenis profesional, Lacoste bekerja sama dengan temannya André Gillier, seorang merchandiser pakaian, untuk memasarkan pakaian desainnya tersebut di Eropa dan Amerika Utara.

Mereka bersama-sama membentuk perusahaan kamisol Lacoste dan mulai menjual baju desain mereka, termasuk kaos dengan logo kecil bergambar buaya dengan bordir di dada kiri. Anda tentu tau merknya kan?

Seperti pakaian tenis pada awalnya, pakaian olahraga polos pun dirasakan bermasalah dengan ketidaknyamanan di lapangan, dan ketika pemain polo menyadari penemuan Lacoste di tahun 1930-an, maka mereka mengadopsi desain pakaian tersebut untuk digunakan dalam olahraga polos.

Pada tahun 1920, Lewis Lacey seorang Kanada yang lahir tahun 1887 dari orang tua Inggris di Montreal Quebec, yaitu seorang pedagang kelontong dan juga seorang pemain polos, mulai memproduksi pakaian dengan logo seorang pemain polos, desain ini berasal dari Hurlingham Polos Club dekat Buenos Aires.

Dan pada tahun 1972, Ralph Lauren yang termasuk bagian penting dari sejarahnya “polos shirt” merupakan bagian penting dari perjalanan model pakaian yang populer sampai saat ini yang disebut dengan nama kaos Polo, karena mungkin Ralph Lauren yang membantu lebih populer secara luas.

Begitulah sejarah kaos polos yang meskipun secara fakta bahwa olahraga tenis yang lebih dulu menggunakannya sebelum olahraga polos melakukan. Dari sini juga kita tahu sejarah bahan kain lacoste (lakos) yang identik digunakan untuk kaos polos (kais wangki) atau kaos kerah.

Bahan kain lacoste memiliki permukaan yang bolong-bolong kecil (rajutannya). Kain lacoste sendiri memiliki harga yang relatif mahal jika dibandingkan bahan kaos lainnya. Bahan kain lacoste biasanya dipadukan dengan bordiran bukan sablon jika dibuat baju atau kaos polos.

Dilihat dari bahan pembuatannya, kain lacoste terbagi menjadi lacoste PE, lacoste pique, lacoste cvc dan lacoste cotton (lakos katun).



085624371576,pembuatan kaos bahan pe banyak pilihan warna,pembuatan kaos bahan pe awet di karawang

 Hallo gays!!!

lagi nyari kaos?

Kaos polos sekarang ini juga bukan hanya digunakan sebagai pakaian biasa tapi juga dijadikan salah satu trend fashion. Kaos polos juga memiliki variasi warna yang banyak dan juga model yang berbeda beda.

Namun, kalian tau enggak sejarah kaos polo ini kaya gimana? Kira – kira awal mula ada kaos polo kaya gimana, ya? Kalian penasaran nggak bahan apa yang biasa dipakai kaos polo? Nah, buat mengurangi rasa penasaran kalian, langsung aja simak artikelnya ya!

SEJARAH KAOS POLOS

Sejarah Polos Shirt – Kaos Polos atau Kaos Wangki – Kaos polos (polos shirt) atau juga dikenal dengan kaos wangki (wangky) pada awalnya digunakan sebagai kaos golf dan kaos untuk tenis. Kaos polos atau kaos wangki adalah bentuk kaos dengan kerah dan sebuah 

plaket yang biasanya terdapat dua atau tiga buah kancing, serta tambahan satu saku sebagai opsi lainnya.

Kaos polos biasanya terbuat dari bahan kain rajutan atau bahan kain kaos (bukan kain tenun atau woven), biasanya dibuat dari bahan kain katun combed atau bahan kain lakos (lacoste). Di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kaos wangki yang identik terbuat dari bahan kain lakos.

Pada abad ke 19 dan awal abad 20 pemain tenis memakai kaos tenis yang terdiri dari kaos putih lengan panjang dengan kancing di bagian atas, dikenakan dengan kedua bagian lengan digulung, memakai celana flanel dan dasi. 

Bentuk pakaian ini menimbulkan masalah dalam hal kemudahan dan kenyamanan bermain.

René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos

putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique).

Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.

Pada tahun 1933 setelah Lacoste pensiun dari tenis profesional, Lacoste bekerja sama dengan temannya André Gillier, seorang merchandiser pakaian, untuk memasarkan pakaian desainnya tersebut di Eropa dan Amerika Utara.

Mereka bersama-sama membentuk perusahaan kamisol Lacoste dan mulai menjual baju desain mereka, termasuk kaos dengan logo kecil bergambar buaya dengan bordir di dada kiri. Anda tentu tau merknya kan?

Seperti pakaian tenis pada awalnya, pakaian olahraga polos pun dirasakan bermasalah dengan ketidaknyamanan di lapangan, dan ketika pemain polo menyadari penemuan Lacoste di tahun 1930-an, maka mereka mengadopsi desain pakaian tersebut untuk digunakan dalam olahraga polos.

Pada tahun 1920, Lewis Lacey seorang Kanada yang lahir tahun 1887 dari orang tua Inggris di Montreal Quebec, yaitu seorang pedagang kelontong dan juga seorang pemain polos, mulai memproduksi pakaian dengan logo seorang pemain polos, desain ini berasal dari Hurlingham Polos Club dekat Buenos Aires.

Dan pada tahun 1972, Ralph Lauren yang termasuk bagian penting dari sejarahnya “polos shirt” merupakan bagian penting dari perjalanan model pakaian yang populer sampai saat ini yang disebut dengan nama kaos Polo, karena mungkin Ralph Lauren yang membantu lebih populer secara luas.

Begitulah sejarah kaos polos yang meskipun secara fakta bahwa olahraga tenis yang lebih dulu menggunakannya sebelum olahraga polos melakukan. Dari sini juga kita tahu sejarah bahan kain lacoste (lakos) yang identik digunakan untuk kaos polos (kais wangki) atau kaos kerah.

Bahan kain lacoste memiliki permukaan yang bolong-bolong kecil (rajutannya). Kain lacoste sendiri memiliki harga yang relatif mahal jika dibandingkan bahan kaos lainnya. Bahan kain lacoste biasanya dipadukan dengan bordiran bukan sablon jika dibuat baju atau kaos polos.

Dilihat dari bahan pembuatannya, kain lacoste terbagi menjadi lacoste PE, lacoste pique, lacoste cvc dan lacoste cotton (lakos katun).



085624371576,pembuatan kaos bahan pe premium di karawang,pembuatan kaos bahan pe propesional di karawang

  Hallo gays!!!

lagi nyari kaos?

Kaos polos sekarang ini juga bukan hanya digunakan sebagai pakaian biasa tapi juga dijadikan salah satu trend fashion. Kaos polos juga memiliki variasi warna yang banyak dan juga model yang berbeda beda.

Namun, kalian tau enggak sejarah kaos polo ini kaya gimana? Kira – kira awal mula ada kaos polo kaya gimana, ya? Kalian penasaran nggak bahan apa yang biasa dipakai kaos polo? Nah, buat mengurangi rasa penasaran kalian, langsung aja simak artikelnya ya!

SEJARAH KAOS POLOS

Sejarah Polos Shirt – Kaos Polos atau Kaos Wangki – Kaos polos (polos shirt) atau juga dikenal dengan kaos wangki (wangky) pada awalnya digunakan sebagai kaos golf dan kaos untuk tenis. Kaos polos atau kaos wangki adalah bentuk kaos dengan kerah dan sebuah 

plaket yang biasanya terdapat dua atau tiga buah kancing, serta tambahan satu saku sebagai opsi lainnya.

Kaos polos biasanya terbuat dari bahan kain rajutan atau bahan kain kaos (bukan kain tenun atau woven), biasanya dibuat dari bahan kain katun combed atau bahan kain lakos (lacoste). Di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kaos wangki yang identik terbuat dari bahan kain lakos.

Pada abad ke 19 dan awal abad 20 pemain tenis memakai kaos tenis yang terdiri dari kaos putih lengan panjang dengan kancing di bagian atas, dikenakan dengan kedua bagian lengan digulung, memakai celana flanel dan dasi. 

Bentuk pakaian ini menimbulkan masalah dalam hal kemudahan dan kenyamanan bermain.

René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos

putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique).

Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.

Pada tahun 1933 setelah Lacoste pensiun dari tenis profesional, Lacoste bekerja sama dengan temannya André Gillier, seorang merchandiser pakaian, untuk memasarkan pakaian desainnya tersebut di Eropa dan Amerika Utara.

Mereka bersama-sama membentuk perusahaan kamisol Lacoste dan mulai menjual baju desain mereka, termasuk kaos dengan logo kecil bergambar buaya dengan bordir di dada kiri. Anda tentu tau merknya kan?

Seperti pakaian tenis pada awalnya, pakaian olahraga polos pun dirasakan bermasalah dengan ketidaknyamanan di lapangan, dan ketika pemain polo menyadari penemuan Lacoste di tahun 1930-an, maka mereka mengadopsi desain pakaian tersebut untuk digunakan dalam olahraga polos.

Pada tahun 1920, Lewis Lacey seorang Kanada yang lahir tahun 1887 dari orang tua Inggris di Montreal Quebec, yaitu seorang pedagang kelontong dan juga seorang pemain polos, mulai memproduksi pakaian dengan logo seorang pemain polos, desain ini berasal dari Hurlingham Polos Club dekat Buenos Aires.

Dan pada tahun 1972, Ralph Lauren yang termasuk bagian penting dari sejarahnya “polos shirt” merupakan bagian penting dari perjalanan model pakaian yang populer sampai saat ini yang disebut dengan nama kaos Polo, karena mungkin Ralph Lauren yang membantu lebih populer secara luas.

Begitulah sejarah kaos polos yang meskipun secara fakta bahwa olahraga tenis yang lebih dulu menggunakannya sebelum olahraga polos melakukan. Dari sini juga kita tahu sejarah bahan kain lacoste (lakos) yang identik digunakan untuk kaos polos (kais wangki) atau kaos kerah.

Bahan kain lacoste memiliki permukaan yang bolong-bolong kecil (rajutannya). Kain lacoste sendiri memiliki harga yang relatif mahal jika dibandingkan bahan kaos lainnya. Bahan kain lacoste biasanya dipadukan dengan bordiran bukan sablon jika dibuat baju atau kaos polos.

Dilihat dari bahan pembuatannya, kain lacoste terbagi menjadi lacoste PE, lacoste pique, lacoste cvc dan lacoste cotton (lakos katun).



085624371576,konveksi kaos jumbo bahan pe banyak pilihan warna,konveksi kaos jumbo bahan pe nyaman dipakai

  Hallo gays!!!

lagi nyari kaos?

Kaos polos sekarang ini juga bukan hanya digunakan sebagai pakaian biasa tapi juga dijadikan salah satu trend fashion. Kaos polos juga memiliki variasi warna yang banyak dan juga model yang berbeda beda.

Namun, kalian tau enggak sejarah kaos polo ini kaya gimana? Kira – kira awal mula ada kaos polo kaya gimana, ya? Kalian penasaran nggak bahan apa yang biasa dipakai kaos polo? Nah, buat mengurangi rasa penasaran kalian, langsung aja simak artikelnya ya!

SEJARAH KAOS POLOS

Sejarah Polos Shirt – Kaos Polos atau Kaos Wangki – Kaos polos (polos shirt) atau juga dikenal dengan kaos wangki (wangky) pada awalnya digunakan sebagai kaos golf dan kaos untuk tenis. Kaos polos atau kaos wangki adalah bentuk kaos dengan kerah dan sebuah 

plaket yang biasanya terdapat dua atau tiga buah kancing, serta tambahan satu saku sebagai opsi lainnya.

Kaos polos biasanya terbuat dari bahan kain rajutan atau bahan kain kaos (bukan kain tenun atau woven), biasanya dibuat dari bahan kain katun combed atau bahan kain lakos (lacoste). Di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan kaos wangki yang identik terbuat dari bahan kain lakos.

Pada abad ke 19 dan awal abad 20 pemain tenis memakai kaos tenis yang terdiri dari kaos putih lengan panjang dengan kancing di bagian atas, dikenakan dengan kedua bagian lengan digulung, memakai celana flanel dan dasi. 

Bentuk pakaian ini menimbulkan masalah dalam hal kemudahan dan kenyamanan bermain.

René Lacoste, yang tujuh kali menjuarai tenis Grand Slam Prancis memutuskan bahwa pakaian tenis tersebut sangat kaku, terlalu rumit dan tidak nyaman. Kemudian beliau merancang sebuah kaos

putih berlengan pendek dari bahan kain katun rajut yang lentur (Jersey Pique).

Desain pakaian ini pertama kali ia kenakan pada tahun 1926 di kejuaraan terbuka Amerika Serikat. Mulai tahun 1927 Lacoste menempatkan lambang buaya di dada kiri kaos desainnya tersebut.

Pada tahun 1933 setelah Lacoste pensiun dari tenis profesional, Lacoste bekerja sama dengan temannya André Gillier, seorang merchandiser pakaian, untuk memasarkan pakaian desainnya tersebut di Eropa dan Amerika Utara.

Mereka bersama-sama membentuk perusahaan kamisol Lacoste dan mulai menjual baju desain mereka, termasuk kaos dengan logo kecil bergambar buaya dengan bordir di dada kiri. Anda tentu tau merknya kan?

Seperti pakaian tenis pada awalnya, pakaian olahraga polos pun dirasakan bermasalah dengan ketidaknyamanan di lapangan, dan ketika pemain polo menyadari penemuan Lacoste di tahun 1930-an, maka mereka mengadopsi desain pakaian tersebut untuk digunakan dalam olahraga polos.

Pada tahun 1920, Lewis Lacey seorang Kanada yang lahir tahun 1887 dari orang tua Inggris di Montreal Quebec, yaitu seorang pedagang kelontong dan juga seorang pemain polos, mulai memproduksi pakaian dengan logo seorang pemain polos, desain ini berasal dari Hurlingham Polos Club dekat Buenos Aires.

Dan pada tahun 1972, Ralph Lauren yang termasuk bagian penting dari sejarahnya “polos shirt” merupakan bagian penting dari perjalanan model pakaian yang populer sampai saat ini yang disebut dengan nama kaos Polo, karena mungkin Ralph Lauren yang membantu lebih populer secara luas.

Begitulah sejarah kaos polos yang meskipun secara fakta bahwa olahraga tenis yang lebih dulu menggunakannya sebelum olahraga polos melakukan. Dari sini juga kita tahu sejarah bahan kain lacoste (lakos) yang identik digunakan untuk kaos polos (kais wangki) atau kaos kerah.

Bahan kain lacoste memiliki permukaan yang bolong-bolong kecil (rajutannya). Kain lacoste sendiri memiliki harga yang relatif mahal jika dibandingkan bahan kaos lainnya. Bahan kain lacoste biasanya dipadukan dengan bordiran bukan sablon jika dibuat baju atau kaos polos.

Dilihat dari bahan pembuatannya, kain lacoste terbagi menjadi lacoste PE, lacoste pique, lacoste cvc dan lacoste cotton (lakos katun).



085624371576,konveksi kaos murah tapi ga murahan,konveksi kaos polos premium di karawang

   Hallo gays!!! lagi nyari kaos? Kaos polos sekarang ini juga bukan hanya digunakan sebagai pakaian biasa tapi juga dijadikan salah satu tr...